KOKAM Cerme Teguhkan Semangat Kebersamaan di Puncak Gunung Pundak

Refleksi 60 Tahun KOKAM: Dari Medan Juang ke Garda Sosial Masyarakat

Mojokerto — Di bawah langit pagi yang bersih dan udara pegunungan yang sejuk, ratusan pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dari berbagai penjuru Jawa Timur berdiri tegak di lereng Gunung Pundak, Mojokerto, Sabtu-Ahad (4–5/10/2025). Mereka datang bukan sekadar untuk apel seremonial, tetapi untuk meneguhkan semangat perjuangan di usia 60 tahun KOKAM, dengan tema “Bersama KOKAM Jawa Timur Mewujudkan Urusan Kemanusiaan, Kebencanaan, dan Ekologi.”

Barisan seragam hitam itu bukan hanya simbol ketegasan, tapi juga lambang pengabdian. Di antara mereka, tampak Komandan KOKAM Markas Cabang Cerme, Gresik, Muhammad Syaifullah, atau akrab disapa Kang Ipul, yang turut ambil bagian dalam Apel Milad dan Pembaretan KOKAM Jawa Timur.

Semangat Juang dan Tanggung Jawab Moral

Dalam amanatnya, Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah sekaligus Panglima Tinggi KOKAM Jawa Timur, M. Anang Nafi’uzzaki, menegaskan bahwa perjuangan KOKAM tidak berhenti pada kesiapsiagaan fisik.

“Semangat juang KOKAM harus diiringi tanggung jawab moral terhadap keluarga dan masyarakat. Kader KOKAM tidak hanya tangguh di medan juang, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga dan sosial,” tegasnya di hadapan ratusan pasukan.

Senada, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PWM Jawa Timur, Ayahanda Muhammad Mirdasy, menyebut momen milad ke-60 ini sebagai titik refleksi dan kebangkitan baru bagi pasukan KOKAM.

“Refleksi Milad KOKAM ke-60 yang diselenggarakan di Gunung Pundak ini menjadi semangat juang baru agar gema perjuangan KOKAM tetap bergaung di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

KOKAM, Garda Sosial di Tengah Masyarakat

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Kanda Dedi Irwansah, mengapresiasi kiprah nyata KOKAM yang selalu sigap di garis depan ketika masyarakat membutuhkan pertolongan.

“Rescue-nya KOKAM itu luar biasa. Ketika terjadi kebakaran di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo kemarin, KOKAM langsung hadir di lapangan. Itulah bukti bahwa KOKAM bukan hanya pasukan baris-berbaris, tapi garda sosial bagi masyarakat,” tutur Kanda Dedi penuh bangga.

Pesan dari Lereng Pundak: Bersatu, Berdaya, dan Berkhidmat

Bagi Kang Ipul, apel kali ini memiliki makna strategis dalam memperkuat soliditas dan persaudaraan lintas daerah.

“Maknanya jelas: menumbuhkan semangat untuk bersatu padu dalam membangun KOKAM di masing-masing daerah. Ini bukan hanya apel, tapi momentum kebersamaan yang mempersatukan,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa di usia 60 tahun, KOKAM harus tampil sebagai perekat bangsa yang menjunjung nilai ukhuwah dan kebinekaan.

“Harapan saya, KOKAM bisa terus menyampaikan pesan persaudaraan dan keberagaman. KOKAM harus hadir menjadi garda sosial bagi masyarakat Indonesia, seperti yang disampaikan Kanda Dedi Irwansah,” pungkasnya.

Gunung Pundak: Saksi Ikrar Juang KOKAM

Di akhir apel, para peserta menundukkan kepala, menyanyikan lagu perjuangan, dan menerima pembaretan simbolik. Angin gunung yang berhembus seolah membawa doa dan semangat baru: agar KOKAM tetap menjadi pasukan yang tangguh, berjiwa sosial, dan setia pada nilai-nilai kemanusiaan serta dakwah berkemajuan Muhammadiyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Berita Jatim